Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah tertua yang ditemukan berbentuk prasasti. Prasasti adalah tulisan atau simbol yang ditemukan pada tugu, batu, atau benda lain dengan bahasa Sanskerta, huruf Pallawa, dan bahasa Melayu Kuno. Selain itu peninggalan sejarah ada yang berbentuk kitab atau manuskrip yang berisi kesusastraan, prosa, puisi, ajaran agama atau kisah raja-raja. Ada lagi peninggalan yang berwujud bangunan candi, masjid, makam, arca, istana, dan lain-lain. Peninggalan sejarah di Indonesia digolongkan menjadi tiga macam, yaitu yang bercorak Hindu, Buddha, dan Islam.
A. Macam-macam Peninggalan Sejarah
1. Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu
Kerajaan yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah kerajaan Kutai. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan sejarah tertua berupa prasasti yang bercorak Hindu. Peninggalan sejarah bercorak Hindu adalah sebagai berikut.
b. Arca
Arca biasanya mewujudkan bentuk raja atau tokoh yang berkuasa pada waktu itu. Beberapa arca peninggalan sejarah yang bercorak Hindu antara lain sebagai berikut.
c. Kitab atau Karya Sastra
Kesusastraan yang ditulis dalam bentuk kitab peninggalan Hindu adalah sebagai berikut.
d. Candi
Candi Hindu adalah bangunan untuk memuliakan raja atau tokoh terkemuka yang telah wafat. Dalam candi disimpan bermacam-macam benda seperti batu akik dan berbagai jenis logam dan saji-sajian yang disebut pripih. Candi-candi peninggalan sejarah yang bercorak Hindu adalah sebagai berikut.
2. Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha
Tidak banyak peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Agama Buddha berkembang pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram pada masa Dinasti Syailendra. Jenis peninggalan sejarah Buddha berupa:
b. Candi
Candi Buddha pada umumnya digunakan sebagai tempat pemujaan, antara lain sebagai berikut.
3. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13M. Penyebaran agama Islam dilakukan oleh ulama dan pedagang Arab, Persia, dan Gujarat. Peninggalan sejarah bercorak Islam di antaranya:
d. Seni Ukir dan Kaligrafi
Seni kaligrafi sebagai peninggalan sejarah Islam mempunyai berbagai bentuk dan banyak dijumpai pada makam raja-raja Islam atau pada relief pada masjidmasjid kuno.
- Ukir kayu di Cirebon
- Ukir gunongan di Madura
- Ukir relief masjid Mantingan, Jepara
e. Kesusastraan
Kesusastraan pada zaman kerajaan Islam sudah maju. Berkisah tentang cerita pelipur lara, membangkitkan semangat juang, atau sekadar meramaikan pesta.
- Hikayat Raja-raja Pasai, Salasilah Perak, Hikayat Hasanuddin, Bayan Budiman, Seribu Satu Malam, Hang Tuah dengan wujud Kitab Hikayat
- Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Burung Pungguk dengan wujud Syair
- Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, Suluk Malang Sumirang dengan wujud Suluk
- Cerita Panji berbentuk Cerita
- Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti (cerita sejarah) berbentuk Kitab babad
- Kitab Manik Maya, Kitab Ambiya berwujud Kitab riwayat nabi
- Kitab Taj-Us Salatin, Kitab Bustan Us-Salatin, Siratul Mustaqim berbentuk Kitab ajaran moral
- Sastra Gending, Niti Sruti, Nita Sastra dan Asta Brata berwujud Kitab ajaran moral
B. Menghargai Peninggalan Sejarah
Hargailah peninggalan sejarah. Mulailah tertarik untuk mengenali sejarah nenek moyang kita. Peninggalan sejarah itu milik bangsa Indonesia yang berarti milik kita bersama. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak akan melupakan sejarah bangsa kita. Sebagai siswa, cara menghargai peninggalan sejarah yang dapat kalian lakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengunjungi Tempat Bersejarah
Saat berlibur, kunjungilah tempat-tempat bersejarah seperti candi, istana, makam, masjid, beteng, dan museum. Di museum terdapat benda peninggalan sejarah yang sudah lengkap dengan datadatanya. Seperti prasasti, kitab-kitab, senjata, logam, bebatuan, mahkota, singgasana dan benda-benda lain yang mengandung nilai sejarah. Kalian dapat bertanya apa saja kepada penjaga museum.
2. Mempelajari Bukti Peninggalan Sejarah
Untuk dapat menghargai peninggalan sejarah, kalian dapat mempelajari buku-buku dan berbagai peninggalan sejarah yang ada di perpustakaan. Kalian juga bisa memperkaya pengetahuan dengan membuat kliping mengenai gambar-gambar benda bersejarah dari majalah, surat kabar, buku-buku, dan internet.
3. Membandingkan Berbagai Peninggalan Sejarah
Benda-benda peninggalan sejarah itu secara garis besar bercorak Hindu, Buddha, Islam dan percampuran di antara ketiganya.
Setelah kita mempelajari peninggalan sejarah itu, kita dapat membandingkan hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Kehidupan Masyarakat
Sejak dahulu kehidupan masyarakat sudah mengenal pergaulan dan kebudayaan. Masyarakat biasanya dikelompokkan dalam sistem kasta.
b. Sistem Pemerintahan
Sejak dahulu pemerintahan kerajaan sudah mengenal bentuk kerja sama seperti antara penguasa dengan brahmana (ahli agama) serta dengan para ahli pemerintahan yang lain. Pemerintahan di tangan wanita juga sering terjadi di kerajaan-kerajaan zaman dahulu.
Sistem pemerintahan seperti sekarang yaitu pemerintahan pusat, pemerintahan daerah dan pemerintah pedesaan juga telah ada sejak zaman kerajaan. Jiwa persatuan dan kesatuan sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit yang merupakan kerajaankerajaan besar di Indonesia.
c. Kesenian dan Kebudayaan
Kesenian dan kebudayaan sudah berkembang sejak zaman dahulu. Hal itu terbukti dari berbagai peninggalan sejarah berupa candi, masjid, makam dan prasasti serta karya sastra yang sangat indah dan mengagumkan. Bahkan candi Borobudur dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia karena bangunan dan seni arsitekturnya sangat megah.
C. Upaya Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah merupakan warisan nenek moyang kita yang tak ternilai harganya. Agar peninggalan sejarah itu tidak rusak atau punah, perlu dijaga kelestariannya. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah membentuk badan arkeologi nasional yang anggotanya terdiri atas para ahli sejarah. Para ahli sejarah tersebut menjaga kelestarian peninggalan sejarah dengan jalan:
1. Melakukan Penjajagan atau Pemetaan terhadap Tempat-empat yang Diduga Terdapat Peninggalan Sejarah
Tujuannya untuk menemukan benda-benda yang bernilai sejarah.
2. Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk menganalisis semua catatan atau tanda yang ada pada benda bersejarah tersebut. Penelitian bisa dilakukan dengan alat-alat modern di laboratorium.
3. Melakukan Pemugaran/Perbaikan/Pembangunan
Benda-benda yang ditemukan atau bangunan yang bernilai sejarah itu karena umurnya sudah tua pasti banyak yang mengalami kerusakan. Badan arkeologi nasional melakukan perbaikan, pemugaran, atau pembangunan supaya sedapat mungkin bentuk dan wujud benda-benda itu mendekati aslinya.
4. Mengadakan Inventarisasi
Benda-benda bersejarah agar tertib dalam penyimpanannya harus diadakan inventarisasi. Inventarisasi adalah pencatatan data-data mengenai benda-benda bersejarah yang dimiliki suatu wilayah tertentu. Tujuannya untuk menghindari kekeliruan, kehilangan dan kerusakan, serta penertiban administrasi.
5. Pemeliharaan dan Perawatan
Pemeliharaan dan perawatan dapat dilakukan oleh para petugas yang ditunjuk. Pemeliharaan yang paling sederhana adalah dengan cara membersihkan secara berkala. Untuk benda-benda tertentu seperti kertas dan kayu bisa diberi bahan pengawet supaya tidak dimakan hama.
Benda-benda dalam museum dimasukkan dalam kaca etalase sehingga tidak mudah rusak atau dipegang para pengunjung. Untuk tempat-tempat bersejarah sudah ada petugas khusus yang merawat dan memelihara secara rutin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Dapatkah kalian menjaga benda peninggalan bersejarah itu? Kalian dapat melakukan hal-hal berikut bila mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau museum.
- Patuhilah aturan-aturan yang berlaku di tempat tersebut. Misalnya, tidak merokok, mengaktifkan ponsel, makan di dalam ruangan, dan sebagainya.
- Jangan menyentuh benda-benda atau bangunan dengan tangan.
- Jangan membuang sampah sembarangan atau meludah di ruangan atau tempat bersejarah.
- Apabila kamu membutuhkan data untuk bahan tulisan atau tugas guru mintalah petunjuk pada petugas setempat.
- Jangan bersenda gurau di tempat-tempat bersejarah tersebut.
- Apabila ada pemandu, dengarkan dengan saksama dan bertanyalah sebanyak-banyaknya mengenai benda-benda tersebut.
- Bawalah selalu alat tulis untuk mencatat keterangan yang penting.
Selamat belajar, semoga uraian materi peninggalan sejarah diatas mudah dipelajari.